5 Penyebab Uang Tabungan Menyusut
Apakah Anda seorang penabung di bank? Jika ya, Anda perlu memperhatikan secara detail angka pada buku tabungan. Sebab meski bank mengimingi bunga setiap bulan, nyatanya jumlah uang Anda tidak bakal bertambah banyak.
Bahkan jika ditelisik, sejumlah uang konsumen bakal melayang setiap bulannya. Itu untuk menutupi biaya pengelolaan tabungan oleh bank. Sehingga bila Anda tidak menambahkan jumlah tabungan dalam jangka waktu tertentu, uang simpanan tak bakal berjumlah sama. Malah cenderung terus berkurang. Berikut beberapa sebab jumlah simpanan di bank dapat berkurang:
1. Biaya administrasi pengelolaan tabungan
Setiap bank memiliki aturan tersendiri soal besaran biaya administrasi. Mulai Rp5 ribu sampai Rp15 ribu per bulan. Tidak ada tujuan khusus pengenaan beban tersebut pada nasabah. Sebab jumlah itu merupakan bagian dari pendapatan bank untuk pengelolaan bisnis perusahaan.
"Sebagian kami gunakan untuk memperbarui layanan kepada nasabah," ujar Syifa, Customer Officer Bank BNI, kapada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Jumat 8 Agustus 2014.
2. Rekenening pasif
Bagi Anda yang dalam waktu lama tidak menggunakan fasilitas perbankan, kemungkinan bank memotong jumlah simpanan. Syaratnya, ada batas saldo minimal dan jangka waktu tertentu agar biaya ini muncul. Bank BNI sendiri menetapkan batasan sekitar Rp15 ribu. Sementara Bank Mandiri mengatur saldo paling sedikit Rp50 ribu. Biaya ini aktif jika dalam tiga bulan berturut-turut tak ada transaksi. Jumlah potongan pun berbeda-beda pada setiap bank, sekitar Rp10 ribu sampai Rp15 ribu.
3. Transfer antar-bank melalui ATM
Ada kalanya kerabat atau rekan bisnis membutuhkan kiriman uang. Jika bank milik penerima sama dengan Anda, tak perlu khawatir jumlah simpanan berkurang. Tapi bila berbeda, ada biaya yang harus dikeluarkan.
Untuk biaya yang satu ini, Bank Indonesia (BI) telah melakukan kerja sama dengan tiga penyedia jaringan ATM: ALto, ATM Bersama, dan ATM Prima. Setiap bank di seluruh Indonesia mengenakan biaya transfer sebesar Rp5 ribu untuk sekali transaksi ke seluruh bank yang berbeda. "Ini untuk menjawab kebutuhan transfer dana masyarakat Indonesia yang terlihat tinggi, baik dari segi frekuensi maupun nominal," kata Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, seperti dikutip Plasadana.com, 6 Mei 2013.
4. Administrasi kartu debit
Selain tarif administrasi simpanan bulanan, pengguna kartu debit pun harus membayarkan biaya pengelolaan kartu. Besarannya berbeda-beda pada setiap bank. Untuk Bank BRI sekitar Rp6.500 sampai Rp12 ribu, tergantung jenis kartu. Sementara Bank BCA, jumlahnya Rp13 ribu hingga Rp12 ribu untuk paket administrasi simpanan dan paspor BCA. Sedangkan Bank Mandiri menarik beban Rp1.500-6.500 setiap bulan.
"Kalau di BNI, biaya administrasi kartu debit sebesar Rp2 ribu sampai Rp10 ribu, tergantung jenis kartu yang digunakan," kata Syifa.
5. Inflasi
Rata-rata bank di Indonesia mematok suku bunga simpanan sebesar 1-2,5 persen. Sementara inflasi tahunan, biasanya selalu menembus angka lima persen. Data BI menunjukan, tingkat inflasi mencapai 8,38 persen pada 2013. Sementara hingga akhir Juli 2014, tingkat inflasi sudah mencapai 4,53 persen. Artinya, bunga yang Anda dapatkan dari bank tidak bisa mengimbangi laju kenaikan harga yang berlaku. Alhasil nilai simpanan riil di bank justru semakin berkurang.
Lalu haruskah meninggalkan tabungan dan beralih ke investasi?
Pengajar Association of Registered Financial Consultans (IARFC), Lisa Soemarto menganjurkan Anda tetap menabung. Sebab tujuan menabung adalah untuk menyimpan dana darurat yang bersifat jangka pendek. Sehingga tidak repot mencari sumber pendanaan kala ada keperluan mendesak.
Sementara perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini menyebut, jika cadangan dana darurat di bank sudah terpenuhi barulah mempersiapkan uang untuk berinvestasi. Porsinya sekitar sepuluh persen dari pendapatan bulanan. "Makin besar yang Anda sisihkan untuk investasi, maka semakin baik," kata Mike.
1. Biaya administrasi pengelolaan tabungan
Setiap bank memiliki aturan tersendiri soal besaran biaya administrasi. Mulai Rp5 ribu sampai Rp15 ribu per bulan. Tidak ada tujuan khusus pengenaan beban tersebut pada nasabah. Sebab jumlah itu merupakan bagian dari pendapatan bank untuk pengelolaan bisnis perusahaan.
"Sebagian kami gunakan untuk memperbarui layanan kepada nasabah," ujar Syifa, Customer Officer Bank BNI, kapada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Jumat 8 Agustus 2014.
2. Rekenening pasif
Bagi Anda yang dalam waktu lama tidak menggunakan fasilitas perbankan, kemungkinan bank memotong jumlah simpanan. Syaratnya, ada batas saldo minimal dan jangka waktu tertentu agar biaya ini muncul. Bank BNI sendiri menetapkan batasan sekitar Rp15 ribu. Sementara Bank Mandiri mengatur saldo paling sedikit Rp50 ribu. Biaya ini aktif jika dalam tiga bulan berturut-turut tak ada transaksi. Jumlah potongan pun berbeda-beda pada setiap bank, sekitar Rp10 ribu sampai Rp15 ribu.
3. Transfer antar-bank melalui ATM
Ada kalanya kerabat atau rekan bisnis membutuhkan kiriman uang. Jika bank milik penerima sama dengan Anda, tak perlu khawatir jumlah simpanan berkurang. Tapi bila berbeda, ada biaya yang harus dikeluarkan.
Untuk biaya yang satu ini, Bank Indonesia (BI) telah melakukan kerja sama dengan tiga penyedia jaringan ATM: ALto, ATM Bersama, dan ATM Prima. Setiap bank di seluruh Indonesia mengenakan biaya transfer sebesar Rp5 ribu untuk sekali transaksi ke seluruh bank yang berbeda. "Ini untuk menjawab kebutuhan transfer dana masyarakat Indonesia yang terlihat tinggi, baik dari segi frekuensi maupun nominal," kata Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, seperti dikutip Plasadana.com, 6 Mei 2013.
4. Administrasi kartu debit
Selain tarif administrasi simpanan bulanan, pengguna kartu debit pun harus membayarkan biaya pengelolaan kartu. Besarannya berbeda-beda pada setiap bank. Untuk Bank BRI sekitar Rp6.500 sampai Rp12 ribu, tergantung jenis kartu. Sementara Bank BCA, jumlahnya Rp13 ribu hingga Rp12 ribu untuk paket administrasi simpanan dan paspor BCA. Sedangkan Bank Mandiri menarik beban Rp1.500-6.500 setiap bulan.
"Kalau di BNI, biaya administrasi kartu debit sebesar Rp2 ribu sampai Rp10 ribu, tergantung jenis kartu yang digunakan," kata Syifa.
5. Inflasi
Rata-rata bank di Indonesia mematok suku bunga simpanan sebesar 1-2,5 persen. Sementara inflasi tahunan, biasanya selalu menembus angka lima persen. Data BI menunjukan, tingkat inflasi mencapai 8,38 persen pada 2013. Sementara hingga akhir Juli 2014, tingkat inflasi sudah mencapai 4,53 persen. Artinya, bunga yang Anda dapatkan dari bank tidak bisa mengimbangi laju kenaikan harga yang berlaku. Alhasil nilai simpanan riil di bank justru semakin berkurang.
Lalu haruskah meninggalkan tabungan dan beralih ke investasi?
Pengajar Association of Registered Financial Consultans (IARFC), Lisa Soemarto menganjurkan Anda tetap menabung. Sebab tujuan menabung adalah untuk menyimpan dana darurat yang bersifat jangka pendek. Sehingga tidak repot mencari sumber pendanaan kala ada keperluan mendesak.
Sementara perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini menyebut, jika cadangan dana darurat di bank sudah terpenuhi barulah mempersiapkan uang untuk berinvestasi. Porsinya sekitar sepuluh persen dari pendapatan bulanan. "Makin besar yang Anda sisihkan untuk investasi, maka semakin baik," kata Mike.